Senin, 26 Desember 2011

Vespa Klasik: Lahir & Mati Karena Gaya Hidup



Berita pada tahun 2008 dari surat khabar Sunday Mirror dalam salah satu edisinya yang beredar di London menginformasikan bahwa Vespa PX tidak lulus uji emisi berdasarkan kriteria Euro 3. Adapun setelah membaca berita tersebut pikiran saya langsung teringat akan poster pertama Vespa 98 saat dipasarkan tahun 1946. Missi dalam poster yang menggambar seorang wanita energic sedang mengendarai Vespa 98 sambil melambaikan tangannya dengan latar belakang beberapa orang yang mengenakan pakaian dan kendaraan masa lalu tersebut, seakan menyiratkan bahwa Piaggio melalui produksi Vespanya ingin menggebrak dunia agar merubah pandangan gaya hidup atas sebuah kendaraan roda dua selama ini.
Berselang dua tahun setelah dunia dikenalkan dengan Vespa 98, kendaraan ini langsung merebut banyak hati peminatnya, dunia langsung ber-vespa-ria . Apalagi setelah Vespa GS mulai memasuki pasaran kendaraan roda dua. Masa-masa berikutnya gebrakan yang dilakukan Piaggio dengan pendekatan gaya hidup melalui berbagai macam media dan inovasi menuai hasil. Begitupun dengan pandangan dunia yang semakin menempatkan Vespa menjadi bagian dari sebuah gaya hidup. Adalah selebriti hingga cover majalah-majalah terkenal secara langsung maupun tidak langsung seakan meng-iya-kan bahwa Vespa telah menjadi sebuah icon dari gaya hidup itu sendiri. Naiknya image ini kemudian beriringan dengan jumlah produksi maupun serie yang dihadirkan oleh Piaggio dalam melayani permintaan pasar dunia akan skuter. Gelombang ekspor Vespa dari Italy tidak hanya dalam bentuk barang-barang itu saja, namun juga kerjasama antar negara untuk memproduksi maupun merakit Vespa di luar Italy.
Di lain sisi memasuki era 1970’an isyu global dunia mulai dihiasi dengan munculnya krisis energi yang diikuti dengan perkembangan isyu perbaikan akan iklim dunia di tahun 1980’an. Pandangan terhadap kwalitas udara yang lebih baik semakin menyadarkan warga dunia bahwa hal itu memang perlu dicarikan jalan keluarnya. Hemat energy dan kwalitas gas buang kendaraan kemudian menjadi standar bagi rancangan kendaraan-kendaraan kedepannya saat dunia memasuki era 1990’an.
Perkembangan isyu ini kemudian juga diantisipasi oleh Piaggio dengan mengeluarkan serie ET yang fenomenal. Namun dilain pihak Piaggio juga seakan tidak ingin menghilangkan begitu saja sebuah icon yang telah melambungkan namanya. Dengan tetap berbasis pada semangat penggunaan konsep mesin dua tak dan rancang bangun dari model sebelumnya yang menggunakan box kiri-kanan knock down system, maka keluarlah serie New PX yang diharapkan dapat merengkuh pecinta Vespa yang berbasis klasik. Namun semangat romantisme akan masa lalu tinggalah semangat, masyarakat Eropa tidak merekomendasikannya sebagaimana khabar dari Sunday Mirror di atas. Akhirnya serie PX hanya menyisakan pertanyaan The Last True Vespa? sebagaimana ditulis Giorgi Sarti dalam bukunya 60 years of the VESPA. Vespa klasik akhirnya mati secara produksi karena hal yang saat kelahirannya merupakan icon dari vespa itu sendiri, sebuah gaya hidup atau life style…, dunia perlu udara bersih.

Kamis, 22 Desember 2011

Vespa Gembel, Ekspresi Seni atau Selera Esktrim?


12989156091513432143
Vespa dahulu sering disebut dengan scooter atau sekuter. Entah apa dasarnya disebut sekuter, mungkin saja ada kaitannya  kendaraan ini dengan dua rodanya yang kecil maka disebut sekuter. Kendaraan jenis ini sangat digemari di tanah air mulai era 1965 - 1980-an bahkan hingga saat ini walau dalam bentuk yang “lain.”
Banyak ditemukan jenis sekuter Vespa di Indonesia, misalnya pabrikan Piagio, Lambretta, NSU, Zundap dan Bajaj. Negara-negara penghasil skoter jenis Vespa ini antara lain adalah Italia, India,  Brazil dan  Jerman. Akan tetapi diantara negara tersebut yang paling terkenal adalah pabrikan Piagio buatan Italia.
Vespa Piagio dalam berbagai jenis dan varian telah mulai hadir di Italia pertama sekali pada tahun 1884 tepatnya di Genoa, Italia. Pendiri Vespa sendiri adalah Rinaldo Piagio yang memiliki usaha konstruksi dan karoseri besi dan pengolahan baja. Pabrik Piagio ini lalu diteruskan oleh anaknya Enrico Piagio yang mulai fokus pada kendaran simpel. Maka pada tahun 1947 diproduksi Scooter pertama dengan sebutan Vespa Super Piagio. Setelah itu produksi Vespa Piagio mulai marak tahun 1949 -1950-an.
1298912612720431250
Vespa yang Naturalis dan Romantis. Kenangan indah masa lalu hadir dalam bentuk aslinya
Di Indonesia sendiri, Vespa baru dikenal sejak tahun 1960-an yaitu Vespa Congo. Kendaraan ini diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada pasukan TNI (Garuda) yang pulang dari misis PBB di Congo, Afrika.
Vespa ini bentuknya kecil dan kurang pas sebetulnya untuk ukuran prajurit TNI yang menuntut penampilan yang macho dan elegan. Maka banyak diantara Vespa Congo itu diberikan kepada keluarga mereka. Lantas beberapa keluarga itu kemudian  menjual kembali ke pihak lainnya sehingga rata-rata kepemilikan Vespa Congo itu lebih banyak dimiliki pihak sipil ketimbang pihak militer yang pulang dari Congo.
Setelah muncul jenis Congo itu, muncullah beberapa varian lainnya misalnya jenis  Super, jenis PTX 83, jenis PX , jenis 150 GS dan  jenis LXV 125 dan sebagainya. Dan seiring dengan revolusi dibidang disain Vespa, ternyata revolusi selera pun mengalami perubahan yang signifikan baik di Luar Negeri maupun di Indonesia.
Revolusi selera terhadap Vespa bagi komunitas pemakai Vespa dan pecinta Vespa  negeri orang dibanding di Indonesia sama-sama mengalami pergeseran yang  ekstrim dan agresif, tapi perbedaannya yang paling menyolok adalah jenis selera yang berbanding terbalik.
Jika di luar negeri orang mencari Vespa lama untuk dimodigfikasi menjadi benda yang antik, elegan dan romantis, di Indonesia justru (sebagian besar) memodifikasinya menjadi jenis Gembel, Angker, Kolot atau vespa berkarat dan kesannya jorok atau kotor.
Jika di luar negeri orang mencari Vespa jenis terbaru namun tetap mempertahankan ciri khas Vespa yang tambun, di negeri kita justru mempretelin ketambunannya. Bahkan sengaja mencari yang paling jelek, kotor, angker dan kusam. Semakin berkarat akan semakin antik lah di mata para komunitas Vespa Gembel ini.
1298912721842276884
Ingin tampil gaya tapi tidak mengutamakan keselamatan. Vespa terbakar seperti ini pun masih bisa digunakan untuk gaya
Vespa Gembel sekarang mulai marak. Ada yang menyebutnya dengan istilah Vespa Gembel, Vespa Sampah ada juga yang menyebutnya Vespa Anker (Peang) dan ada juga menyebutnya Vespa Primitive, namun ada juga yang menyebutnya dengan Vespa Antik. Apapun sebutannya dikalangan komunitas Vespa ini ternyata ada saling silang pendapat tentang selera Vespa Antik.
Banyak komunitas Vespa antik di tanah air kita. Ada komunitas yang berorientasi kepada visi primitive, yakni memiliki Vespa yang gembel bahkan segembel-gembelnya. Semakin gembel sang Vespa akan semakin tinggi perhatian orang. Sang pemilik akan merasa bangga jika banyak mata memperhatikan benda “antik: miliknya.
1298913018457761365
Salah satu kreatifitas Vespa modifikasi komunitas Vespa antik di luar negeri
Jumlah komonitas Vespa Antik di Indonesia sangat banyak, tak kurang dari 261  komunitas yang tersebar di 33 Provinsi setanah air. Diantara komunitas itu ada  yang berbeda soal definisinya tentang Vespa Antik dan selera seninya terhadap Vespa antik.
Di antara komunitas yang dikenal luas  antara lain adalah sebagai berikut : Vespa Antique Club (VAC) Bandung;  Jayapura Vespa Club JVC Jayapura; Scooter Enggang Club (SEC) Pontianak; Roekoen  Scooter Maongaoni Club (RCM) Manado, VOG’S Salatiga; MPC Bengkulu Selatan, SSC Pematang Siantar, PVP Palembang, SSC Surabaya, AVC-KVC- VRC-ASC  dan lainnya  (Jakarta); LSC Langsa (Aceh) dan lain sebagainya.
Diantara komunitas tersebut memiliki kebanggaan yang sama terhadap Vespa, akan tetapi beberapa diantaranya memiliki persepsi berbeda tentang seni. Akibatnya terdapat perbedaan signifikan tentang pemahaman Vespa Antik, ada yang berorientasi kepada kadar dan kekentalan primitif dan ada kepada naturalis dan eksotisnya.
Bagi penganut selera naturalis dan eksotis sedikit tidaknya membawa mereka pada nuansa yang lebih maju dan sesuai dengan selera komunitas pencinta Vespa di luar negeri. Tapi, apa yang terjadi dengan komunitas Vespa Gembel?
Tidak tahu kita sebetulnya apa yang ada dalam benak dan perasaan mereka ketika memacu Vespa bututnya di tengah keramaian kota bahkan saat menuju ke luar kota. Soal penampilan gembel memang  menjadi sesuatu yang sangat tidak kepalang nikmatnya bagi mereka, tapi apakah mereka paham soal keselamatan? Untuk yang satu ini mungkin tak perlu bagi mereka karena dalam pikiran mereka, soal keselematan harusnya jadi kewajiban orang lain yang akan berpapasan atau menyalib mereka, karena  -anggapannya- mereka adalah para gembel yang patut diberi prioritas dan perhatian.
Akibat pemahaman yang keliru ini, pernah sekali waktu penulis berpapasan dengan pengemudi dan penumpang vespa gembel yang sedang acer acting dalam perjalan pulang dari Cianjur menuju Bandung. Sebelum tiba di kota Padalarang (dari Cianjur)   bertemu dengan beberapa Vespa Gembel yang sedang in action.
1298912913833539745
Masalah keselamatan menjadi hak dan tugas orang lain, bukan milik bersama
Vespa yang paling depan berusaha mengelak lubang dengan sudut tajam dan hentakan yang cepat, akibatnya dua orang penumpangnya tumpah ke luar dari tempat duduknya dan nyungsep ke parit di bahu jalan.
Pengemudinya hanya tertawa-tawa seperti tidak ada masalah menyaksikan teman (penumpangnya)nyungsep ke parit dan menghentikan kendaraannya dengan tiba-tiba begitu saja. Akibatnya, beberapa kendaraan lain di belakangnya  harus mengerem tiba-tiba juga, kuatir sekali menyenggol “Harley Davidson” yang satu ini. Jadi perkara keselamatan jangan tanya, karena yang terpenting bagi mereka adalah gembel dan cari perhatian.
12989130691972123473
Salah satu vespa kreatif dan elegan di tanah air
Bagaimana dengan Polisi yang melihat fenomena ini? Jangankan  bertanya dan menangkap, kelihatannya Polisi malah buang muka melihat “bongkahan”  sampah berjalan ini. Tak ada gunanya menghabiskan energi kepada kendaraan yang satu ini, kata polisi dalam hatinya. Mau ditangkap juga mau diletakin kemana? Akan tetapi apa sikap Polisi jika sikap Vespa Gembel ini memakan korban, entah menabrak kendaraan atau orang lain atau anggotanya yang jadi korban akibat kelalaian dalam menjaga keselamatan penumpangnya? Apakah Polisi memaafkan karena disebut gembel?
12989161431723439887
Tidak mengutamakan prinsip universal ataukah hanya mengutamakan hak berkreatifitas saja..?
Yang musti diperhatikan juga oleh Polisi adalah kelengkapan surat-surat Vespa Gembel ini, bahkan sewaktu-waktu perlu memeriksa apa isi sesungguhnya Vespa Gembel ini, siapa tahu ada isi yang mengandung barang-barang yang “terlarang” dari jaringan khusus yang menggunakan kendaraan ini untuk alat transportasinya. Apa benada terlarang itu..? Saya tidak berani menyebutkannya, mungkin saja Gas ukuran 3 Kg, Kompor atau beling dan besi tajam atau apalah selain dari itu..
Jika ada yang berselera antik tapi tetap memelihara ciri khas Vespa yang romantis dan naturalis, mengapa harus ada yang kumal, dekil dan primitive seperti itu? Jika itu adalah seni juga dan selera atau hak masing-masing, mengapa tidak memperhatikan kaidah berlalu lintas dan terutama sekali adalah menjaga keselamatan penumpangnya dan orang lain?
Apa jadinya jika pencipta Vespa pertama dari negeri asalnya (Rinaldo Piagio) melihat Vespanya  kini jtelah dimodivikasi seperti  beberapa gambar di atas  oleh komunitas Vespa gembel?
Apakah ada hak istimewa untuk Vespa Gembel, atau tidak adakah komunitas Vespa lainnya yang sebetulnya merasa nilai-nilai yang lebih elegan dan akhirnya merasa risih melihat Vespa  kebanggannya  dipermak dan diperlakukan sangat tidak berarti..:?
Meskipun seni itu hak masing-masing orang, tapi di manakah letak nurani dan jalan berpikir tentang memperlakukan Vespa menjadi Vespa Gembel seperti  ini..? Apakah ini  eksresi yang ekstrim ataukah sebuah  seni yang patut diberi hak yang sama
?

Selasa, 20 Desember 2011

Tempat wisata alam di bogor


 WISATA ALAM YANG MENARIK DI DAERAH BOGOR


Kawasan Puncak dikenal sebagai tempat yang dingin dan segar dan penuh dengan wilayah pegunungan yang alami, sehingga menjadi salah satu tempat wisata utama di Jawa Barat. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi ibukota Jakarta yang penuh dengan polusi, panas dan tidak nyaman. Hal ini membuat kawasan puncak sebagai tempat berlibur sejenak, terutama pada akhir pekan oleh banyak warga Jakarta. Tak sedikit warga Jakarta yang memilih untuk memiliki villa di kawasan ini. Selain suasana yang nyaman , kawasan Puncak juga memiliki obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tapi ingat, suasana macet akan menyelimuti Puncak pada setiap akhir pekan. Salah satu aktivitas yang menarik adalah makan jagung bakar saat malam hari di Puncak dan jika kita menikmati serta melalui bersama teman -teman atau keluarga akan terasa sangat menyenangkan..
Sedikit berbagi info tentang tempat - tempat yang memiliki keindahan alam. 
SALAM DAMAI ..
Kebun Teh Gunung Mas
Kawasan kebun teh ini sudah terkenal sejak dulu sebagai daerah penghasil teh utama di Jawa Barat. Kawasan ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara berapa gitu. Di tempat ini, Anda dapat melihat proses produksi teh dari pemetikan teh hingga pemrosesannya menjadi daun teh kering siap konsumsi. Aktivitas berjalan kaki mengelilingi kebun teh ini merupakan pengalaman yang menyenangkan dan dapat merelaksasi suasana hati yang tegang dengan kesibukan sehari-hari di Jakarta. Saat yang paling menyenangkan adalah ketika saat panen daun teh telah tiba.

Air Terjun Cilember

Air terjun ini berada di Desa Cilember, Cisarua. Sekitar 21 kilometer dari Bogor. Patokannya setelah sampai di USSU Hotel terus belok kiri dan menuju Balai Desa Cilember. Dari situ, air terjun ini dicapai dengan perjalanan kaki. Lokasi air terjun ini dilengkapi dengan taman kupu-kupu, arena bermain anak-anak dan tempat berkemah.


Telaga Warna
 
Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna Puncak terletak didekat perkebunan Teh PTP VII Gunung Mas ditempuh dengan berjalan kaki melalui jalan setapak dari tepi jalan Raya Puncak selama 10 menit.
Curug Luhur
Kurang lebih 1 - 2km ke arah Timur dari Curug Nangka terdapat satu buah air terjun yang cukup terkenal di wilayah Kab. Bogor dengan nama Curug Luhur. Lokasi Curug Luhur ini terletak persis disamping jalan raya kawasan Bogor - Gunung Salak Endah, sehingga untuk bertandang kelokasi ini, bisa menggunakan angkutan umum dan mungkin hal ini pulalah yang menyebabkan Curug Luhur cenderung ramai dikunjungi wisatawan.

Dan masih banyak lagi tempat - tempat di daerah bogor dan sekitarnya yang dapat dijadikan tempat rekreasi bagi keluarga atau touring bersama kawan.
Contohnya seperti : Curug cigamea, Cibodas, Curug Ngumpet, Curug Seribu, Air panas Gunung Salak endah, Curug Nangka, Panorama alam riung gunung cisarua dll.

Sabtu, 17 Desember 2011

Vespa Brekele Makin Rombeng Makin Keren

Vespa Brekele Makin Rombeng Makin Keren




Jangan kaget saat anda berkendaraan
ketek..ketek.ketek...tiba-tiba kendaraan anda disalib sebuah kendaraan kecil, seperti 'monster' rombengan berisi genk pemuda, dengan pakaian bergaya 'punk gembel'. Itu dia kendaraan yang mereka sebut Vespa Brekele. Seperti foto di atas, itu dia salah satu dari sekian 'skuter' compang camping (Vespa Brekele) lagi ngebut di Jl. Prof Dr Suharso Purwokerto. Aksi unik mengemudi di jalanan, bagi komunitas penggemar 'Vespa Gembel', 'Vespa Brekele' atau istilah kerennya 'Rat Scooter' , tak perlu diberi nilai berlebihan keberadaan mereka, ini cuma satu bentuk ekspresi, kebebasan, kesenangan dan sekadar hobi vespa saja. Komunitas ini mudah dikenali. Mereka umumnya mengendarai vespa rombeng tahun 1980-an atau 1995-an, yang dimodifikasi sesuka hati hingga bentuknya aneh-aneh. Ada yang mengganti setang vespanya dengan setang tinggi menjulang. Mereka menyebut model ini sebagai vespa setang monyet karena pengendaranya akan terlihat seperti monyet yang sedang menggelayut di batang pohon. Ada yang menambahi gerobak di samping vespanya. Ada pula yang menceperkan dan memanjangkan badan vespa hingga bermeter-meter. Yang begini mereka sebut vespa long. Ciri lain, vespa model begini dekilnya minta ampun. Maklum, penggemarnya sengaja tidak mencucinya berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Tampilan vespa kian kumuh karena penggemarnya kerap menempelkan aneka ”sampah” di vespa mereka, mulai dari karung goni, gombal, drum bekas, galon air, sandal jepit, CD, selongsong mortir, botol infus, tengkorak sapi, hingga (maaf) celana dalam.batu nisan dll ”Pokoknya makin gembel makin keren. Itu berarti vespanya sering dipakai untuk keliling daerah,” ujar Muhammad Syahrul Permana alias Yayung (21), anggota Maskot, sebuah klub vespa di Pamulang, Tangerang, Banten. Dia memiliki sebuah vespa yang dimodifikasi hingga panjangnya mencapai 5,6 meter. Saking panjangnya, kalau mau belok di tikungan tajam, vespa yang dibalut karung goni itu harus digotong beramai-ramai. Tidak hanya rupa vespanya, tampilan sebagian penunggangnya pun sama acak-acakannya. Lihatlah Abi alias Brekele (22), anggota Banten Independent Touring Scooter (BITS). Rambutnya kribo tak karuan seperti sayuran brokoli.hengky kik ( SIP ) Pemalang dengan jaket lusuhnya dan rambut panjang sebahu. Tengok juga Arief (23) dari Scooter Tanpa Nama (STN) Ciledug atau Kimoy dari Maskot yang berambut gimbal dan berpakaian lusuh. Ekspresi Kebebasan Mengapa mereka mau menggembel-gembelkan diri? Ternyata ini ada kaitannya dengan faham kebebasan yang mereka anut. Mereka ingin merombak pandangan orang yang sering menilai orang lain dari penampilan luarnya. ”Kami ingin buktikan bahwa orang yang berpenampilan gembel hatinya belum tentu jahat,” tutur Yoyok, anggota BITS. Yoyok tahu persis bagaimana sakitnya disepelekan hanya karena penampilannya. Ketika kuliah dulu, dia kerap ditolak orangtua pacarnya karena rambutnya gondrong, suka memakai jaket belel, dan celana yang sobek di sana-sini. Dengan vespa gembel, komunitas ini bisa dengan bebas mengekspresikan diri. ”Kalau orang kaya bisa pamer kemewahan, kita bisa pamer kegembelan,” ujar Aditiya Lukmansyah alias Ableh (24), Ketua Maskot, sambil tersenyum. Lain lagi kata Jack atau biasa di panggil Pak Jack dari GAM semarang dengan rambut gimbal dan tato di sekekujur muka dan badannya , "peduli amat ama orang lain!" Dia mengaku senang sekali jika sedang tur berpapasan dengan rombongan penggemar motor mewah. ”Ternyata orang di pinggir jalan lebih banyak yang ngeliatin kita daripada ngeliatin kelompok motor mewah. Kalau enggak pake vespa gembel, mana ada yang mau memerhatikan kita,” ujar Ableh. Kebanyakan penggemar vespa gembel memang berasal dari kelompok menengah ke bawah. Mereka umumnya pengangguran, mahasiswa, atau buruh serabutan. Meski ada pula yang berprofesi sebagai seniman, guru, atau pemilik bengkel. Di dunia nyata, kelas ini sering kali dipandang sebelah mata. Mereka kerap diabaikan dan dipinggirkan. Nah, lewat vespa gembel mereka menciptakan ruang ekspresi sendiri lantas merebut perhatian orang lain. Lewat kegembelannya, mereka menyelipkan semacam semangat demokrasi di jalanan. Bagi mereka, jalanan yang sering digunakan orang-orang kaya untuk memamerkan mobil dan motor mewah, juga harus bisa menjadi ruang bagi rakyat jelata berkantong cekak. Lantas bagaimana kita memandang komunitas semacam ini? Ketika kita melihat komunitas ini, sebenarnya kita sedang melihat sebentuk perlawanan rakyat jelata kepada pihak-pihak berkuasa yang gemar memuja kemewahan. Kegembelan mereka adalah antitesis dari parade kemewahan di sekitar kita. Tidak heran, jika komunitas ini tumbuh subur di hampir semua daerah pinggir kota, seperti Ciledug, Pamulang, Bekasi, Depok, Subang, Lampung, dan pemalang,pekalongan . Mereka menandai keberadaannya antara lain lewat kegiatan nongkrong setiap minggu. Komunitas vespa di kawasan Ciputat dan Pamulang biasanya nongkrong di seberang Hero Pamulang tiap malam minggu dan di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah tiap Rabu malam. Komunitas vespa Ciledug biasa nongkrong di depan perumahan Puri Beta dan Alfa Bintaro tiap malam minggu.,di pemalang setiap malam minggu di seputaran alun-alun Mereka membentuk jejaring yang kuat hingga ke kota-kota lain di luar Pulau Jawa.,bahwa lintas luar jawa dan Sumatra Mereka saling mengunjungi, saling membantu, bahkan saling mendoakan. Ada semacam aturan tidak tertulis bahwa sebuah klub harus menjamu anggota klub dari kota lain yang mampir ke markas mereka. Mereka menyediakan makanan, tempat menginap sekadarnya, bahkan kadang menyumbang uang bensin. Tamu-tamu itu sering kali tidak hanya menginap satu-dua hari, tetapi berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan ada yang menetap hingga satu tahun. Dari sini, persaudaraan antarkomunitas vespa gembel terbentuk dan berkembang luas,istilahnya berscooter kita bersaudara emang kental di kluarga besar vespa . (kik/paryitno/jakartapress.com )


http://www.jakartapress.com/detail/read/2593/vespa-brekele-makin-rombeng-makin-keren

Senin, 12 Desember 2011

Inilah Vespa – Vespa Tertua serta scooter termahal didunia


1. Vespa 98 / 1946-1947


Inilah Vespa – Vespa Tertua


Tahun :1946 / 1947
VIN :V98
Nomor :01 / 18079
Produksi :18079 unit


Fork depan masih mengadopsi roda pesawat terbang dan berada di sebelah kiri ban depan (sekarang di sebelah kanan ban). Dengan kapasitas mesin 98 cc maksimal kecepatan hanya 75 km/jam, konsumsi bahan bakar 3 : 100 atau 3 liter buat 100 km, irit kan? Vespa 98 ini di produksi tahun 1946, sebagai cikal bakal model Vespa yang melegenda hingga sekarang. Pertama beredar, V98 sangat diminati oleh masyarakat karena harganya yang murah serta keamanan dan kenyamanannya. Di tahun berikutnya (1947) V98 di produksi dengan jumlah unit yang sama (18079 unit), dan hasilnya laris manis di pasaran.


2. Vespa 125 – 1948


Inilah Vespa – Vespa Tertua


Tahun :1948 / 1950
VIN :V1T – V15T
Nomor : 01 / 104096
Produksi : 104096 unit


Vespa 125 ini dibuat berdasarkan pendahulunya V98, yang terlihat berbeda adalah kapasitas mesin yang lebih besar yaitu 125 cc dan shock depan berada di sebelah kanan. Bentuk body, stang dan head lamp masih mirip dengan V98. Melihat antusiasme masyarakat yang besar pada Vespa, V125 diproduksi hingga 104096 unit selama periode 1948 hingga 1950..


3. Vespa 125 Hoffmann – 1950


Inilah Vespa – Vespa Tertua


Vespa Hoffmann diproduksi antara tahu 1950 – 1954 di Jerman. Ini semua diawali saat pada tahu 1949, Piaggio setuju memberikan lisensi kepada Hoffmann untuk memproduksi dan memperdagangkan. Vespa 125 Hoffmann tidak hanya di perdagangkan di Jerman saja, tapi juga di Inggris dan Perancis. D Inggris di kenal dengan nama Vespa Douglass karena perjualannya di bawah lisensi Douglass dan di Perancis di bawah lisensi PACMA.




Scooter Termahal di Dunia – Vespa SS90

Vespa didirikan pada pasca-Perang Dunia II Italia ketikaEnrico Piaggio, pemilik Piaggio & Co , memutuskan untuk membawa perusahaan keluar dari industri penerbangan. Karena banyak jalan Italia telah dihancurkan, sepeda motor seperti Cushman itu lebih berguna daripada mobil.  Terinspirasi oleh Cushman itu, Piaggio & Co mulai bekerja pada sebuah sepeda sendiri.  Hasilnya adalah skuter global pertama yang amat sukses yaitu; Vespa.
Vespa menampilkan perisai di depan yang membantu pengemudi tetap kering dan bersih, serta frame depan  yang dapat mengakomodasi perempuan dalam gaun panjang.  Transmisi  internal mengeliminasi kebutuhan untuk rantai  dan desain garpu depan membuatnya mudah untuk mengubah roda.
SS90 Vespa Super Sprint diperkenalkan pada tahun 1965 dan diproduksi sampai tahun 1971.  Dibuat dengan bagian depan yang lebih sempit dibandingkan dengan Vespa lain dan kotak sarung tangan dan roda cadangan dipasang pada langkah-melalui daerah dari frame.   Walaupun produksinya tidak begitu sukses namun itu yang membuat SS90 menjadi Vespa yang langka dan bersejarah.
Karena kelangkaannya dan hanya 5.309 unit yang pernah dibuat dan Vespa ini amat tinggi nilai sejarah nya, SS90 sekarang adalah skuter yang paling mahal di dunia.. Jika Anda berhasil menemukan satu, Anda bisa mengharapkan untuk membayar lebih dari $ 7000 untuk sendiri skuter yang mahal ini.

http://www.plugdownload.com/2011/03/inilah-vespa-vespa-tertua.html


http://vespa-indonesia.com/spartan/scooter-termahal-di-dunia-vespa-ss90.html

Rabu, 07 Desember 2011

SEJARAH VESPA


Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.
http://i102.photobucket.com/albums/m96/charlybrwn134/enrico20piaggio.jpg
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio.
D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.
http://3.bp.blogspot.com/_cPwqhoOxPYs/SXbqaRhhB8I/AAAAAAAAAAw/5hU23vL9HhY/S660/PiaggioVespa150Super051.JPG
http://www.vespags.it/wp-content/uploads/2009/03/vespa.jpg
Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur. Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d’Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.
http://panakleak.com/ini-gambar/vespa_150.jpg
http://www.italiaspeed.com/2006/cars/other/piaggio/04/vespa_60th/vespa_lx_60_1.jpg
Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya. Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d’Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.
http://1.bp.blogspot.com/_53B3Ekg6HXc/S9VnbB_9zLI/AAAAAAAAA2Q/bP_eQmHwjEc/s400/00Vespaheader%5Bgeghans%5D.jpg
D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia. Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.
http://3.bp.blogspot.com/_uRg4UvLMzEI/SwN4kkwvojI/AAAAAAAAABw/Z5r2r1dgRp8/s1600/Vespa_150_Black_Beige_Scooters.jpg
Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an. Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ”revolusi” bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.
Produk 150 GS — kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an — memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.